Selasa, 23 Desember 2014

Laporan Perkembangan Usaha

Bisnis kue Brownies

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
            Saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk membeli makanan dari pada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Berbagai usaha makanan memang bermunculan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Apalagi usaha kuliner berupa kue, baik kue kering maupun kue basah. Salah satu jenis kue yang banyak diminati oleh konsumen secara luas adalah kue brownies, baik kukus maupun panggang. Banyak hal yang menjadikan panganan ini sebagai salah satu primadona makanan manis, misalnya sangat cocok untuk cemilan, pengganjal perut sebab brownies mengandung banyak karbohidrat dari tepung jagung dan glukosa untuk menambah energy dalam beraktivitas. Bahkan  untuk mengisi perut kosong sebelum makan siang pun juga bisa dengan penganan satu ini. Selain dapat dikonsumsi oleh orang dewasa, makanan satu ini juga banyak dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja. Sehingga dari berbagai lapisan masyarakat sebagian besar menyukai kue brownies kukus ini. Atas dasar  pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat usaha produksi makanan dari jenis kue brownies.
 Dalam memulai memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet minat para konsumen. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan, dan kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai usaha. Singkirkan hambatan psikologis, rasa malu, takut gagal dan perang batain  antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,dimana reasiko bisnis adalah untung atau rugi.

1.2 Aspek Manajemen
Untuk aspek manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan usaha ini maka untuk produksi awal hanya menggunakan manajemen sederhana beranggotakan 3 orang.
1.     Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan pemasukan dicatat oleh salah satu anggota.
2.     Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh anggota.
3.     Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 3 orang.
Pembagian tugas untuk masing-masing anggota secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan biaya. Sebab rintisan usaha kuliner brownies anti galau ini masih berada pada taraf permulaan. Sehingga efisiensi operasional termasuk aspek produksi sangat diperlukan.



BAB II
ASPEK PRODUKSI

2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai
Peralataan Quantitas
1.Panci besar
2.Stand mixer kue
3.Loyang 10
4.Timbangan
5.Wadah adonan besar


2.2 Kapasitas Produksi
Dengan menggunakan mesin yang telah dijabarkan di atas, produksi brownies anti galau Dapat menghasilkan 10 loyang brownies perhari dengan volume produksi per loyang ialah 10 buah brownies ukuran sedang. Sehingga dengan jumlah mesin produksi yang ada dipastikan dapat memproduksi kue brownies dengan  hasil yang maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar serta melayani order-order brownies lainnya. Hal ini juga didukung oleh jumlah karyawan yang sesuai

-        Bahan baku produksi

Bahan baku
Quantitas
1.Telur 4
2.Sp & baking soda1 sdt
3.Gula 3 ons
4.Vanili 2 buah
5.Mentega 250 gr
6.Coklat blok 1 ons
7.Tepung terigu 2 ons
8.Susu coklat 1 sch
9.Coklat bubuk ½ ons
10. Butter cream 1 ons
11.Topping (misis/ keju)secukupnya


2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan
Dari kapasitas produksi perhari yang telah diketahui sebelumnya, maka volume produksi dari brownies anti galau selama sebulan ialah sebagai berikut:
v  10 loyang X 20 hari = 200 loyang / bulan
v  3 buah x 200 loyang = 600 buah/bulan
Jumlah produksi rata-rata diatas merupakan gambaran secara umum atau keseluruhan. Jumlah tersebut masih dapat berubah disesuaikan dengan pasang surutnya penjualan serta order yang ada

2.4 Sumber Bahan Baku
Dalam pembuatan kue brownies anti galau ini tentu membutuhkan berrbagai macam bahan baku yang diperoleh dari toko kue yang ada di sekitar jember ini. Ataupun bisa juga  dengan mendatangi pasar-pasar murah yang ada di Jember yang menyediakan berbagai kebutuhan akan bahan baku pembuatan kue brownies pada umumnya. Bahkan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional yang memungkinkan untuk dilakukannya kerja sama bisnis, yakni pemesanan bahan baku dengan jumlah yang sesuai untuk mendapat diskon/ potongan harga dari penjual yang bersangkutan. Berbagai macam hal ini juga dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku secara konstan (tetap).
Akan tetapi dari dalam aspek produksi masih terdapat kendala yang ditemui, diantaranya :
1.     Bahan baku yang dibeli berjumlah sedikit dan tidak konsisten, sehingga biaya produksi kurang diminimalisir dan mengakibatkan kepada h`rga jual produk.
2.     Kapasitas produksi yang terbatas dan masa kadaluarsa produk.

2.5                            Inovasi produk
 Dalam perkembangan kedepan tentu banyak kendala yang dihadapi. Diantaranya yang sudah tampak didepan mata ialah tidak semua produk terjual setiap harinya. Sehingga perlu dilakukan diversifikasi (perluasan produk), diantaranya :
1.  Untuk mengantisipasi kadaluarsanya produk, maka brownies dapat diinovasikan dan dijadikan / dijual dalam bentuk dingin / frezz. Dan disebut dengan ice cream brownies.





BAB III
ASPEK PEMASARAN


3.1 Analisis Pasar
Target pasar merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Adapun beberapa contoh dari pasar yang telah dapat dijangkau peluang pasarnya ialah seperti sekolah-sekolah, koperasi usaha di wilayah tertentu, bahkan bias dengan memasuki pasar besar seperti pasar tanjung yang ada di jember. Yakni dengan membuka toko stand atau toko khusus yang menyediakan  produk untuk pembuatan brownies anti galau dengan menyediakan layanan pesan antar (delivery), atau meskipun tidak mendirikan stand sendiri,minimal bisa memasukkan produk kita kedalam stand kue lain yang strategis, demi kelancaran pemasaran produk ini. Sehingga analisis pasar maupun target pasar dapat dicapai dengan hasil maksimal.

3.2 Segmentasi Pasar
Dalam memasarkan produk brownies ini, perlu dilakukan segmentasi terhadap calon konsumen yang ada sehingga pasar yang dituju jelas dan terarah.
No.Segmentasi Pasar Sasaran
1.Lokasi target pemasaran

1.  Sekolah-sekolah
2.  Toko oleh-oleh
3.  Koperasi kantor pemerintah
4.  Stand kue dan tempat tongkrongan

2.Target konsumen

1.  Siswa sekolah dan mahasiswa
2.  Masyarakat umum bawah, menengah, dan ½ atas.
3.  Konsumen dengan kepentingan / hajat
4.  Konsumen usia anak-anak, remaja dan dewasa
3.3 Strategi Harga Produk
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kita laksanakan. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena system produksi yang salah dan tidak efektif. Maka perlu misalnya mencari supplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah. Selain itu bisa dengan memberikan harga promosi awal yang lebih murah untuk dapat menarik konsumen untuk membeli produk kita, atau bias juga dengan memberikan potongan harga bagi konseumen yang mengorder brownies dengan jumlah besar. Sehingga bias menciptakan image harga yang murah dan dapat dijangkau oleh konsumen berbagai kalangan.

3.4 Strategi Promosi
Ada beberapa strategi yang dapat adilakukan demi menunjang keberhasilan produk brownies anti galau dalam memasuki bangsa pasar serta lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas maka strategi yang kami lakukan antara lain:
ü  Melakukan promosi dari mulut kemulut, diawali dengan promosi diwilayah tempat usaha kita.
ü  Memasang iklan dikoran kota, taidak perlu terlalu luas jangkauannya, cukup dengan menggiring konssumen  jember  untuk tertarik dan membeli produk kita. Memasang iklan di media elektronik seperti: facebook, twitter, dll.
ü  Dan yang paling terpenting yaitu memberikan suatu kemasan yang unik dan berkesan mewah sehingga membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli.
ü  Menjual nilai keunikan produk dengan menonjolkan ke-khasan yang ada pada brownies ini, baik dari segi rasa, bentuk, kemasan dan harga yang disesuaikan dengan segmentasi konsumen.
ü  Memanjakan konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan layanan jenis kue yang bisa di custom sesuai dengan keinginan konsumen
BAB IV
ASPEK FINANSIAL
4.1 Kebutuhan Dana
Rincian dana yang perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis makanan brownies anti galau ini ialah sebagai berikut:
Ø   Inventaris
No.

Perlatan Quantitas

Harga
1. Panci besar 2 RP.35.000 x 2  = 70.000
2. Stand mixer 1 RP.150.000 = 150.000
3.Loyang 10      RP.4.500 x 10   = 45.000
4.Timbangan 1 RP.30.000 = 30.000
5.Wadah adonan 5 RP.3.000 X 5 = 15.000


Total    =   Rp. 310.000

Ø  Bahan baku untuk satu kali resep (1 loyang/5 potong )
No. Bahan baku Quantitas

Harga
1.Telur 4 RP.1.000 X 4 = 4.000
2.Sp & baking soda 1 sdt = 1000
3.Gula 3 ons RP.1000 X 3 = 3000
4.Vanili 2 buah RP.500 X 2 =1000
5.Mentega 250 gR RP.3.500
6.Coklat blok 1 ons RP.7.000
7.Tepung terigu 2 ons RP.1500
8.Susu coklat 1 sch RP.1000 =1000
9.Coklat bubuk ½ ons 1500
10.Butter cream1 ons 2000
11.Topping (misis/ keju) secukupnya =1000


Total
Rp. 26.500
Biaya Pemasaran dan Promosi

    Biaya iklan : - pembuatan brosur                          Rp.   50.000
    Biaya ongkos angkut                                              Rp.   50.000

Rp. 100.000

4.2 Biaya Operasional
Adapun biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan ialah sebagai berikut:
§   Biaya bahan baku untuk 10 loyang brownies                    Rp  260.500
§   Biaya iklan dan pemasaran                                                    Rp  100.000
Rp  260.500
4.3 Estimasi Pendapatan
Berdasarkan pada biaya operasional yang telah tercantum di atas, maka dapat ditentukan harga dasar yang memungkinkan untuk satu potong kue brownies anti galau ialah sebesar:
Rp 260.500: 50 potong = Rp 5.300 / potong
Maka dari harga dasar tersebut dapat ditentukan harga jual yang sesuai, yakni
Rp 7.500
Sehingga pendapatan yang diperoleh ialah:
Pendapatan perhari

Rp 7.500 x 50 potong

Rp    375.000
Pendapatan per minggu

Rp 375.000 x 7 hari

Rp 2.625.000







BAB V
PENUTUP

Demikian proposal usaha ini kami buat dengan memmpertimbangkan seluruh aspek usaha maupun peluang usaha yang mungkin dapat kami masuki dalam dunia bisnis kedepannya. Dengan adanya proposal usaha Brownies anti galau ini diharapkan dapata memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen khususnya masyarakat jember.
Apapun usaha yang akan dijalankan harus memperhatikan segala macam pandangan  ataupun peluang yang ada. Karena itulah kunci akan berhasilnya suatu usaha yang akan dijalankan. Dan merupakan tantangan bagi wirausahawan muda yang selallu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan persaingan bisnis yang amat ketat. Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui bahwa peluang bisnis akan tercipta bila kita mampu mendciptakannya. Karena saat ini tentu sangat sulit bagi calon pengusaha muda untuk dapat medmasuki dunia bisnis tanpa benar-benar jeli dan paham mengenai bisnis apa yang akan ia geluti.
Maka dengan adanya proposal ini dapat memberikan sedikit paandangan bahwa peluang binis Brownies ini sangat menjanjiakan, namun semua itu juga harus disertai dengan kemamppuan membaca peluang yang baik dan pedngolahan (manajemen) yang baik. Dan yakinkan bahwa bisnis apapun yang anda laksanakan dapat bersaing dan berkembang sesuai harapan. 

Kamis, 03 April 2014

Yuk Berbisnis Kue Kering Sepanjang Tahun

Banyak orang menjalankan bisnis kue kering hanya saat – saat tertentu saja seperti hari raya dan tahun baru. Permintaan kue kering di saat tersebut memang meningkat sebab sudah menjadi simbol atau trademark perayaan. Setelah hari raya berlalu maka para pebisnis kue kering tidak terdengar kabarnya. Mereka berhenti sebab permintaan juga semakin berkurang.
Kue kering tidak harus dikonsumsi di hari raya. Bisnis ini bukanlah sekedar musiman jika dijalankan dengan telaten dan sungguh-sungguh. Dengan semakin banyaknya pesaing tentu pebisnis kue kering harus melakukan trik-trik bisnis agar bertahan sepanjang tahun.
Di kutip dari Kompas.com, berikut ini trik – trik agar bisnis kue kering bisa berkelanjutan tidak hanya ramai di saat-saat tertentu.
1. Buatlah kemasan kecil
Untuk momen-momen tertentu kemasan kue kering memang dibuat dalam wadah besar karena konsumsinya lebih banyak dari hari biasa. Nah, untuk menyiasati permintaan di hari-hari biasa maka buatlah kemasan dalam wadah kecil.
Tentunya hal ini untuk membantu pelanggan tidak bosan menikmati kue kering jika masih dikemas dalam wadah besar. Karena kue kering biasanya hanya dinikmati saat acara santai minum kopi atau teh. Selain itu harga jual kue juga jatuhnya tidak terlalu mahal.
2. Inovasi produk
Anda perlu membuat inovasi kue yang dibuat. Misalnya gunakan daya imajinasi dan kreativitas untuk menghias kue biasa menjadi menarik untuk dibeli. Buatlah yang berbeda dan belum ada dijual di pasaran.  Seringlah berjalan-jalan atau sekedar browsing macam kue sehingga Anda mendapat inspirasi memperkaya jenis kue Anda.
3. Inovasi bahan
Membuat kue dengan invosi tentu juga perlu berani menginovasikan bahan-bahannya. Seperti mencoba tepung gandum, ubi, ganyong, atau jagung sebagai penggantu tepung terigu. Bahkan sudah ada beberapa kue dengan bahan yang cukup unik di Indonesua seperti terbuat dari tempe, tahu, kentang, tahu, rosella, tofu dan oncom.
4. Tengok tren pasar
Tren pasar perlu dilakukan agar produk kue Anda bisa diterima oleh masyarakat. Misalnya di daerah Anda banyak yang menyukai koe manis maka banyaklah memproduksi kue manis daripada yang asin.
5. Bikin nama usaha unik
Nama juga menjadi penentu produk dan usaha Anda dilirik oleh konsumen. Buatlah yang unik dan mudah diingat oleh masyarakat. Unik tidak perlu yang susah, justru yang sederhana itu malah disukai.